Comments

Selasa, 12 Januari 2016

Rutinitas

Posted by at 21:35 Read our previous post
Rutinitas harian memang terkadang membuat siapapun merasa jengah ketika apa yang dilakukan menjadi tidak sesuai dengan yang diharapkan. Ya..meskipun itu adalah hal yang rutin dilakukan. Aneh bukan?
Kedengarannya aneh, tapi jika ditelaah agak lebih dalam ternyata sebenarnya tidak. Apalagi jika rutinitas yang dikerjakan itu tidak lebih dari sekedar "katanya dan pokoknya". Dan juklak yang seharusnya (mungkin sudah) tertulis dan tersampaikan, mungkin juga bisa menjadi barang yang ditunggu kehadirannya *nah loh??*. Padahal pekerjaan itu rutin dilakukan lho, dan yang membuat lebih aneh lagi adalah pekerjaan itu kalau bisa jangan dilakukan karena costnya bisa highly increased (contohnya pekerjaan rutin yang bisa terhambat karena ada beberapa tools yang tidak tersedia tapi harus ada, dan untuk mengadakannya maka perusahaan harus melakukan pekerjaan sewa).
Sampai disini mungkin kamu bingung dengan apa yang digambarkan di dua paragraf di atas. Tapi sebelum aku terusin - bagi yang kerja di tempat orang - pernah nggak kamu merasakan sulit untuk melakukan pekerjaan rutin karena terbentur aturan yang dibuat oleh departemen2 yang seharusnya saling mendukung? Padahal apabila satu hal itu tidak dilakukan, maka sebenernya perusahaan tempat kamu bekerja itu bisa aja kena losses, apalagi klo perusahaan itu adalah perusahaan penjual jasa. Tapi karena departemen itu nggak langsung berhubungan dengan costumer, jadi seolah2 (salah satu oknum di..) departemen itu berkata, "ah gpp..toh bukan gw yang kena semprot bohir.."
Tapi sebenernya kondisi ini bisa dihilangkan apabila ada satu bentuk komunikasi yang dinamis dan manis antar departemen. Dan siapa yang punya tanggung jawab seperti itu? Ya siapa lagi kalo bukan si empunya. Memang tidak gampang untuk menyatukan isi kepala banyak orang, apalagi semakin kesini orang2 sudah semakin pintar dan berani. Tapi apapun itu, si empunya tetap harus mau melihat dalam viewing angle yang lebih lebar ke bawah. Gak usah mikir teknis terlalu dalam deh..yang dibutuhkan oleh sebuah perusahaan besar adalah strategi mengelola anak buah. Biar anak buahnya nyaman, aman bekerja, gak mikirin macem2 yang cenderung merugikan perusahaan, gak pasang tampang jilat, dsb dsb maka yang dibutuhkan adalah pengayoman.
So, rutinitas bisa menjadi mengasyikkan apabila bentuk2 yang dinamis tersebut terkelola dengan baik dan tidak terkesan "tanggung jawab gw ini n gw gak peduli sama apa yang lo lakuin". It's not wise, vroh..
Dan bekerja itu bukan main bola.."yang penting bola udah gak di gw" atau "kita harus selesaikan ini cepet, biar bolanya gak di kita".. Eh bung, penonton bisa kena bola liar juga keleess..
Trakhir, belajar adalah mutlak bagi siapapun yang mau move on. Dan rutinitas harian pekerjaan pun tetap harus terus dipelajari. Dan sampai detik ini, aku masih tetep mempelajari bagaimana caranya menyikapi dan menyelami seni rutinitas itu sendiri..

1 komentar:

©2012 Arti Kesederhanaan is powered by Blogger - Template designed by Stramaxon - Best SEO Template